Senin, 06 Juli 2009

Khalis 2 tahun 2bulan

Amazing.....
Sekarang Khalis sudah bisa menggunakan kalimat tanya dan kalimatnya sudah bagus.
Khalis bisa menggunakan kata apa dan kapan. Kalau dia melihat iklan acara di tv dia akan bertanya "kapan tu bu?", maksudnya kapan acara itu ditanyangkan. Dia juga sudah bisa bertanya "apa tu bu?", apa itu bu?
Kalau dia mengajak ibunya tidur dia akan berkata"Ibu cini, bobok cini"
Dia pernah mencoba bercerita lucu deh..
Ibu.. ada taat, atas... buuum... ( ada pesawat di atas, bunyinya buuum, sambil tangannya menirukan pesawat terbang)
Dia menirukan gaya penyanyi favoritnya, "Ibu, Bu... aku men... ngis" sambil begaya ala lucky laki band, (ibu.. aku bukanlah supermen, juga bisa nangis). Sekarang Khalis suka lagu Tak gendong, Ada yang marah, London, Supermen. Dia sakit panas 10 hari, tiga hari panas, dua hari adem, trus panas lagi. Saya sudah ke dokter n cek darah sudah dua kali tapi kata dokter ga ada apa-apa. Akhirnya saya kasih antibiotik dari dokter dan obat turun panas, hari ke 11 dan seterusnya dia ga panas lagi. Yang saya lihat dua gigi gusinya tumbuh, atas dan bawah. Apa panasnya karena itu ya?

Rabu, 10 Juni 2009

Perkembangan Bahasa Anak usia 2 tahun

Alhamdulullah sekarang Khalis sudah dua tahun, sehat dan pintar. Di usia ini Khalis sudah mulai bisa membuat kalimat dengan dua sampai tiga kata, dan sekali berkomentar dia sudah mampu membuat dua atau tiga kalimat. Misalnya dia melihat tayangan ikalan film di televisi, dia akan langsung bertanya: "tapan bu? apa tu bu?". (kapan acara itu bu? apa itu bu?)
Khalis juga sudah mampu membedakan penggunaan kata ini dan itu. Dia akan menggunakan kata ini untuk menunjukkan benda yang berada di dekatnya, "ini capi, ini ta pi". (ini sapi, ini kereta api). Kata itu akan digunakannya untuk menunjukkan beda yang jauh darinya, misalnya saat dia menunjukkan cicak yang ada di loteng, "cak bu. Itu Bu" katanya sambil menunjuk ke loteng. Bila dia menunjukkan bulan di langit, katanya "Bu, itu uan bu" (Bu itu bulan Bu). Pernah suatu kali dia mencoba bercerita tentang pesawat yang dilihatnya. "Bu, aat. Tabang, ngeeeng, atas" sabil tangannya menirukan pesawat terbang. (Bu, ada pesawat terbang di atas, bunyinya ngeeeng). Khalis sangat takut bila mendengar bunyi petir.

Minggu, 07 Juni 2009

Cara menyapih anak

Saya ingin berbagi pengalaman cara menyapih anak yang sudah berusia 2 tahun. Anak saya berusia 2 tahun dan saya baru menyapihnya saat dia berumur 2 tahun 1 minggu. Ada rasa ga tega saat pertama kali menyapih anak. Iba rasanya hati ini melihat rengekannya meminta Asi dan ngamuknya dia saat dia terbangun tengah malam. Pertama kali saya mencoba mengolesi lipstik, anak saya ngeri melihat warna merah itu. Dia menagis dan marah karena dia mau Asi tapi dia takut melihat warna merah itu. Akhirnya, dia ga tidur sampai jam 12 malam. Saya ga tega dan akhirnya saya berikan juga Asi itu. Besoknya saya coba lagi dengan memberi brotowali, pada awalnya dia ga mau karena dia merasa pahit, tapi saat dia bangun malam dia tidak peduli dengan rasa pahit itu. Saya juga sudah mencoba memberi balsem, dia juga tak peduli. Dia tetap minum Asi meskipun terasa panas. Akhirnya saya beri pengertian kalau Dedek udah gede, sama kaya mas Abin (kakaknya), ga boleh nenen lagi. Awalnya dia marah, dan menanyakan semua teman yang dikenalnya. Dedek ga nenen lagi ya... udah gede. Mas Abin ga nenen karena udah gede. (kata saya) trus Dedek akan menanyakan semua temannya, hadi? (kata dedek) ga (kata ibu), ayip? (kata dedek) ga (kata ibu) setelah dia menyebut semua temannya terakhir dia tanya.. Dedek? Dedek udah gede (kata ibu). Dedek akan merengek tapi dia mengerti kalau dia ga boleh minta Asi lagi. Terakhir saya beri kopi sambil terus memberi pengertian kalau dia sudah gede dan ga boleh minum Asi lagi. Setelah 12 hari saya tidak beri apa-apa lagi (tidak ada kopi, balsem atau brotowali), tapi tetap memberi pengertian kalau dia sudah besar dan ga boleh minta asi lagi. Akhirnya dia bisa juga mengerti setelah dua minggu saya mencoba menyapihnya. Minggu ketiga dia masih minta Asi tapi ga marah lagi kalau dia dibilang udah gede dan mengerti kalau dia ga boleh minum Asi lagi. Ternyata kesabaran dan berdoa agar peroses penyapihan berhasil sangat penting. Sekarang saya berhasil menyapih setelah 2 minggu berjuang menyapih anak saya. Alhamdulillah, terima kasih ya ALLAH...

Lampung Post 22 April, kolom Laras Bahasa

Mengkaji atau Mengaji?

Tanggapan atas tulisan Fikri Ariyanto

Hasnawati Nasution, S.Pd.*)

SAYA tertarik mengomentari tulisan Mengkaji atau Mengaji yang terbit pada kolom Laras Bahasa pada Rabu, 15 April 2009. Dalam tulisan itu disebutkan dalam tulisan ilmiah semacam makalah, artikel, skripsi kebahasaan sekalipun kata yang di pakai sering salah, yaitu mengkaji, padahal yang benar adalah mengaji walau kita tahu yang benar adalah kata mengaji.

Kata mengaji dan kata mengkaji memang berasal dari kata dasar yang sama, yakni kata kaji, tetapi penggunaan dua kata tersebut berbeda. Kata mengkaji lebih bersifat ilmiah karena mengkaji berkaitan dengan penelitian. Peneliti tidak akan menerima kata mengaji untuk suatu penelitian yang mereka lakukan. Begitu pun dengan kata mengaji, kata ini mengandung nilai sosial, berkaitan dengan agama Islam.

Semua orang akan tahu jika mendengar kata mengaji, mereka akan langsung berpikir bahwa hal itu berhubungan dengan membaca Alquran dan bila mendengar atau membaca kata mengkaji orang akan langsung berpikir ada sebuah penelitian yang sedang dilakukan.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) secara tegas dibedakan turunan kata kaji. Ada dua turunan kata kaji, turunan yang pertama adalah mengaji, yang bermakna membaca Alquran, belajar dan membaca tulisan Arab, sedangkan turunan yang kedua adalah mengkaji yang bermakna belajar, memeriksa, dan menyelidiki.

Dua kata ini (mengaji dan mengkaji) memang kata yang unik, memiliki cita rasa bahasa yang berbeda. Penggunaan kata mengaji sangat sensitif dan sangat berhubungan dengan agama Islam. Coba saja bila kata ini kita contohkan dalam kalimat: Para ahli mengaji kehidupan pelacur yang masih belia.

Jika ditelaah dari segi morfologi tidak ada yang salah dari kalimat di atas. Akan tetapi, apa jadinya jika para ustaz atau umat Islam membaca kalimat tersebut? Mereka pasti akan merasa tersinggung karena kata mengaji dikaitkan dengan pelacur. Kata mengaji yang secara maknawi berkaitan dengan Alquran disandingkan dengan kata pelacur yang sangat terhina dalam Islam. Tentu saja hal ini akan membuat mereka marah, dan merasa agama Islam dihina.

Karena kesensitifan kata tersebut, Pusat Bahasa membuat dua bentuk turunan dari kata kaji yakni mengkaji dan mengaji dengan makna yang berbeda, seperti yang telah ditulis di atas. Jadi, kata yang tepat untuk contoh kalimat di atas adalah mengkaji sehingga kalimat tersebut akan menjadi seperti kalimat berikut: Para ahli mengkaji kehidupan pelacur yang masih belia.

Contoh lain dari perbedaan makna kata mengaji dan pengkaji dapat dilihat pada kalimat berikut: (1) Mereka sedang mengaji Alquran di masjid, (2) Mereka sedang mengkaji Alquran di masjid.

Kata mengaji dan mengkaji pada kalimat di atas memiliki makna yang berbeda. Pada kalimat pertama, kata mengaji bermakna membaca Alquran, ada orang yang sedang membaca Alquran di dalam masjid. Kata mengkaji pada kalimat kedua bermakna mempelajari isi Alquran, ada sekelompok orang di dalam masjid yang sedang mempelajari makna atau maksud yang terkandung dalam sebuah ayat Alquran.

Selanjutnya, bagaimana dengan nama sebuah badan pemerintahan BPPT. Akankah kita menerima singkatan tersebut sebagai Badan Penenelitan dan Pengkajian Teknologi atau Badan Penelitian dan Pengajian Teknologi? Tentunya akan terasa rancu bila digunakan kata mengaji, pastilah kita akan memilih kata mengkaji karena di tempat tersebut orang mempelajari dan meneliti teknologi, bukan membaca Alquran.

Jadi penggunaan kata pengajian dan pengkajian pada singkatan BPPT itu berbeda karena dua kata tersebut (mengaji dan mengkaji) memiliki perbedaan makna dan cita rasa bahasa yang berbeda.

Sudah selayaknya, kita sebagai pengguna bahasa Indonesia, pengajar, dan jurnalis lebih memperhatikan penggunaan kata-kata yang tepat dan benar dalam penulisan karya ilmiah maupun dalam penulisan di media masa. Penggunaan kata-kata yang tepat akan memberikan makna yang tepat pula. Di samping itu, sudah kewajiban kita mengarahkan masyarakat untuk untuk berbahasa Indonesia yang baik dan benar, salah satunya dengan mengenalkan kata-kata yang baik dan tepat dalam sebuah kalimat.

*Staf teknis pada Kantor Bahasa Provinsi Lampung

Minggu, 24 Mei 2009

Khalis udah 2 tahun

Sekarang khalis sudah dua tahun. Tambah pintar ngomongnya. Dedek sudah mampu buat kalimat dengan tiga kata atau lebih, meskipun kata-katanya belum tersusun baik. Khalis memanggil dirinya dedek, misalnya kalau ditanya "ini punya siapa?" khalis jawab "dedek"
Beginilah kalimat yang sudah mampu di ucapkan khalis.
  • bum mot dedek yah..
  • Ayah, dedek minta mobil remot.
  • aut, atat ni ni
  • tolong digaruk, di sini gatal.
  • mamam bu, akek ton cepok
  • makan bu, pakai telur ceplok
Lucunya, semua kata-kata yang diucapkan dedek banyak yang diakhiri dengan bunyi 't'
  • gatal 'atat'
  • hancur 'ancut'
  • garuk 'aut'
  • sayur 'ayut'
  • air 'ait'
  • kotor 'otot'
  • pasir 'acit'
Oya, lagu favorit dedek bukan lagu anak-anak tapi lagu orang dewasa, lagu London, chancuter ama lagu ibu2 bapak2, wali.
Ibu lagi bingung, gimana caranya bisa menyapih dedek. Sudah seminggu ini porsi asinya dikurangi, mau tidur saja. Dedek suka marah kalau dibilang pahit, atau pedes.

tips-tips tentang DUNIA ANAK: Cara menyapih yg baik & tepat.

tips-tips tentang DUNIA ANAK: Cara menyapih yg baik & tepat.

Senin, 30 Maret 2009

Tambah lagi ya kosakata dedek

Yuk.. kita tambah lagi kosa kata dedek
  • pu (garpu)
  • ndok (sendok)
  • opot (copot)
  • atang (binatang kecil seperti serangga)
  • atat (gatal)
  • atit (sakit)
  • tut (takut)
  • iii (ngeri)

Bintang

Mas Bintang baik ya..
Mau mengalah sama adiknya. Selalu meminjamkan mainan sama Dek Khalis.

Minggu, 29 Maret 2009

Khalis 1,11 bulan

Khalis sebulan lagi dua tahun. komunikasinya semakin lancar, tetapi banyak kata yang bunyinya hampir sama. Buka, ga ada, minta bunyinya sama-sama dak atau tak. Kalimatnya baru dua kata misalnya
  • mau mamam
  • mau makan
  • ibu, ni ni
  • Ibu, kesini
Kalau meminta sesuatu, Khalis hanya mengatakan benda yang diinginkannya, misalnya
  1. tas (kertas)
  2. lis (pena atau pensil untuk menulis)
  3. bum (mobilan)
Khalis tidak suka lantai yang kotor. Jika lantai kotor dia akan berjalan jinjit, dan berhenti di tempat yang bersih trus minta gendong. Khalis anak yang pemberani, tidak takut gelap. Jika di marahi mukanya akan cemberut, tetapi tidak menangis.


Selasa, 03 Maret 2009

suatu dan sesuatu

Kata suatu dan sesuatu masing-masing mempunyai perilaku bahasa yang berbeda. Kata suatu diikuti langsung oleh nomina, sedangkan kata sesuatu tidak secara langsung diikuti nomina. Kata sesuatu hanya dapat diikuti oleh keterangan pewatas yang didahului oleh konjungtor yang atau keterangan lain atau dapat digunakan pada akhir kalimat tanpa diiringi kata apapun. Contoh
  • Pada suatu hari nanti, ia akan menyadari kekeliruannya.
  • Saya melihat suatu peristiwa aneh tadi pagi.
  • Menurut hikayat, di suatu negeri hiduplah seorang raja yang zalim.
  • Ada sesuatu yang belum saya pahami mengenai hal itu.
  • Dia merasakan ada sesuatu di dalam rumah itu.
  • Jika kamu menemukan sesuatu di jalan, sedangkan barang itu bukan milikmu, janganlah sekali-kali engkau memungutnya.

Buku Praktis Bahasa Indonesia 2

Selasa, 24 Februari 2009

Khalis 1,9 bulan


Dedek dah tambah pintar Bu. Sekarang dedek bilang naik udah ga nyik lagi, bilangnya udah aik. Dah banyak kata-kata baru yang dedek peroleh
  • mpen
  • tempel
  • etas
  • kertas
  • ana
  • celana
  • ambin
  • ambil
  • api
  • api(kalau melihat api dan asap)
  • duk
  • kejeduk
  • wat
  • pesawat
  • tutus
  • susu
  • tutu
  • tusuk(menggunakan garpu, memasukkan roti ke gelas)
  • dok
  • sendok
  • jan
  • jajan
  • yong
  • telor
  • pipi
  • remot tivi
Dedek dah bisa membuat kalimat dengan tiga kata misalnya
Bu, ayok nini, Bu ayo ke sini
Ayah, duduk nini,
Ayah, duduk di sini

Minggu, 08 Februari 2009

Dedek mau sekolah

Dedek juga mau sekolah ya Bu. Tu.. dah pake sepatu ama tasnya. Yuk ngantar mas Abin ke sekolah. Dedek ikut ke sekolah ya.

minum susu

Kaya iklan susu aja. Haus ya... Kompak amat minum susunya. semoga kalian jadi anak yang sehat, pintar, kuat dan shaleh.

Abin ni yee


Ini mas abin di depan pagar sekolah. Sekarang Mas Abin dah bisa membaca dan menulis, berhitung juga sudah pintar.

ayah dan ibu

Ini ayah dan ibunya Bintang dan Khalis. Ayah adalah seorang guru. Ibu kerja di Kantor Bahasa Provinsi Lapung.

Khalis lho...


Nah ini dedek Khalis. Bulan ini umurnya 1.9 tahun. Banyak kata tambahan yang dikiasainya.
  • memes
  • gemes (sambil memegang pipi ayah, ibu atau mas Abin)
  • yung
  • gulung
  • di
  • sikat gigi
  • bung
  • semua binatang yang bisa terbang

Selasa, 03 Februari 2009

anak-anak ku sayang

Bagaimana ya caranya supaya mas bintang ga cengeng? Kan udah besar. Jangan malas kalau disuruh mandi mau sekolah. kalau ngomong juga harus baik-baik jangan seperti orang merengek. Khalis tambah pintar. Malah ga cengeng kaya mas bintang. Oya, ada kata-kata baru lho yang diperoleh dek khalis
  • nyiem
  • pinjem
  • pu
  • lampu
  • yung
  • gulung kertasnya
  • bu, ni ni duduk
  • bu, duduk di sini
Kata ni ni juga digunakan dedek untuk bertanya
  1. ini apa?
  2. mau ini
  3. ini punya siapa
  4. mengajak kesini
Kata nama seperti ayah, ibu, mamas, mbak, ayus digunakan untuk menyatakan
  1. barang ini milik (ayah, ibu, mas)
  2. (ayah...) dimana?

Senin, 26 Januari 2009

khalis hari ini

Anak-anakku sayang....
Bintang janji ya, minggu ini harus tamat iqra' 4. Kalau Mas Bintang nepati janji ibu kasih hadiah. Dedek juga dah tambah pintar. Kosakatanya tambah banyak. Kita catat lagi ya..
  • mem
  • permen
  • wang
  • uang
  • eong
  • keong
  • bek
  • ambil
  • ayus
  • Fairus (anak tetangga depan rumah)
  • di
  • mandi
  • gi
  • gigi
  • dang
  • ikan
  • ti
  • roti

Minggu, 18 Januari 2009

Semoga semua sehat

Anak-anak ku sayang, semoga kalian sehat selalu. Minggu yang lalu adalah mimpi buruk bagi ibu. Kalian jangan sakit lagi ya. Khalis sekarang tambah pintar ngomongnya. Bisa ngomong ambil 'bek', kodok 'dok', duduk 'duduk', tidur, 'bobok',

Kamis, 08 Januari 2009

Perkembangan bahasa Khalis

Apa kabar Mas Abin? Hari ini Abin ga masuk sekolah karena hujan. Dia malas mandi pagi, katanya dingin. Oya, Dek Khalis hari ini bisa ngomong kata dan kalimat baru. Dedek kalau ngomongin duduk 'duk'
  • Bu, duk ni ni
  • Ibu duduk di sini (dekat khalis)

Rabu, 07 Januari 2009

Apa kabar Khalis?

Dek Khalis pintar ya. Setiap hari ada aja perkembangan baru. Hari ini dedek bisa ngomong pepes (itu lho pempers) yang selalu di pake kalau mau jalan-jalan sama ngomomng titit (kemaluannnya). Dedek dah bisa komunikasi sama ayah, ibu, mbak dan mas Bintang, seperti kalimat berikut ini
  • bu mimi
  • bu, minta minum
  • yah ni ni
  • ayah, sini
  • bu aas
  • bu, awas (menyuruh ibu beranjak)
  • mbak miong
  • mbak, liat kucing
Kalau dilarang khalis akan pura-pura menangis. Dedek juga pintar mainin ibu. Kalau mau tidur suka ngabsenin orang serumah. Kata Khalis, "mas" (mas mana)? Kata ibu, "bobok". "Mbak", kata dedek. "bobok", jawab ibu. "ayah" kata dedek. "Nonton", kata ibu. Kalau semua dah ditanyakan sama ibu, dedek minta bab dan bak. "Bu, mpis, eek", kata dedek sambil memegang pantatnya. Ibu lansung bawa dedek keluar karena takut ngompol di kasur. Tapi sampai diluar kamar dedek malah mainan sama ayah. Marah kalau diajak ke kamar mandi. Dedek pintar bo'ong ya?

Selasa, 06 Januari 2009

Khalis hari ini

Hai Khalis, gimana kabarmu hari ini? Ibu tahu hari ini dedek menguasai beberapa kata baru. Kita catat ya!


No

Kata

Makna

1

nas

panas

2

dang

ikan

3

tis

tikus

4

bebek

bebek

Bintang Dian Alfath


Aku dilahirkan pada 9 Juni 2003. Sekarang aku sekolah di TK 0 besar. tanggal lahirku unik lho, semuanya kelipatan 3 dimulai dari angka yang besar trus angka yang lebih kecil. Liat aja, 090603. Ini ga disengaja ibuku, tapi memang begitu adanya. Aku dilahirkan dengan proses normal alias ga dioperasi. Aku suka bergaya kalau di foto. Cakep kan!

Khalis Dian Zulfansyah

Namaku Khalis Dian Zulfansyah, lahir 3 Mei 2007. Kalau diperhatikan tanggal, bulan dan tahun lahirku unik lho. Coba aja, 030507, kan angkanya bilangan prima semua. Sekarang umurku sudah 1,8 tahun. Aku dah kuat berjalan dan berlari, bisa jungkir balik juga. Aku suka sama mas Bintangku. Aku selalu pengen ikut kalau dia main. Tapi sayang, aku masih kecil sering ga boleh sama ibu ikut mas Bintang, soalnya mas Bintang mainnya di lapangan. Ibu takut aku jatuh atau hal lain yang bisa membahayakan diriku, tetapi kalau ditemani mbak nila aku boleh main di luar.

Senin, 05 Januari 2009

Bintang, si kakak

Si kakak namanya Bintang.Umurnya 5,7tahun. Sekarang di TK 0 besar. InsyaALLAH tahun ajaran baru dia masuk sekolah dasar. sudah pintar mengaji, sekarang sudah iqro' 4. Anaknya pintar dan rapi. Dia mandi sediri, pake baju sendiri, dan makan sendiri sebelum berangkat sekolah. Bintang selalu membersihkan tempat tidurnya saat bangun tidur. Buku-bukunya selalu rapi. Dia selalu menjaga barang-barangnya. Sudah satu semester dia sekolah di TK, tak satupun pensil atau penghapusnya yang hilang. Anaknya baik, suka berbagi dengan teman-temannya. Bintangku sayang, bersinarlah yang terang. Cahayamu indah, menyejukkan hati. Semoga jadi anak yang soleh, taat beribahadah dan petuh pada orang tua.

perkembangan bahasa anak

Perkembangan bahasa anak

Anakku yang kedua bernama Khalis Dian Zulfansyah, lahir 3 mei 2007. Saat ini dia sudah mulai mengucapkan kata-kata. Saat dia berumur 1,5 tahun, kata yang pertama kali diucapkannya adalah nyeeeng, saat dia main mobilan. Seakan nyeeeng adalah bunyi mobilnya. Kemudian dia bisamengucapkan kata ayah dan mas (memanggil kakaknya). Kata ibu dapat diucapkannya saat umurnya 1,6 tahun. Saat ini Khalis berumur 1,8 tahun. Dia sudah menguasai beberapa kata berikut

No

kata

makna

1

ayah

ayah

2

buk

ibu

3

mbak

mbak

4

mas/mamas

kakak

5

miong

kicing

6

mbum

mobil/motor

7

buung

burung

8

mimi

minum

9

tak

mintak

10

papas

lepas

11

bas

basah

12

uwoh bab

allahuakbar

13

eek

bab

14

mpis

bak

15

puk

kerupuk

16

nying

dingin

17

nini

kesini/ini

18

mamam

makan

19

tuh

itu

20

mbek

kambing/sapi

21

nenek

nenek

22

bah

mbah

23

awo

halo

24

pe

handphone

25

ndong

minta gendong

26

nyik

naik/turun

27

as

Awas(menyuruh orang pergi)

28

yek

ayo

29

baba

kaset cd baba

30

bobok

tidur

31

nenen

minta asi

32

mau

mau/mita makanan

33

daaah

melambaikan

34

naa

Kata-kata eksperesi bila menemukan suastu atau ada yang jatuh

35

datoh

jatuh

36

bebek

bebek